Mengenal Tsukuyomi: Dewa Misterius Yang Menguasai Malam


Di antara para dewa agung dalam mitologi Jepang, nama Tsukuyomi sering kali tenggelam dalam bayang-bayang saudara-saudaranya yang lebih terkenal, Amaterasu, dewi matahari, dan Susanoo, dewa badai.  Namun, Tsukuyomi bukanlah sosok yang bisa diabaikan begitu saja. Sebagai Dewa bulan, ia memegang peran penting dalam keseimbangan alam, mengatur malam yang tenang dan menerangi kegelapan dengan sinar rembulannya.

Tsukuyomi dikenal sebagai sosok misterius dan penyendiri, terpisah dari dunia cahaya setelah perselisihannya dengan Amaterasu. Konflik mereka bukan hanya sekadar cerita tentang perpecahan, tetapi juga simbol dari pergantian siang dan malam,  keteraturan yang tak terhindarkan dalam siklus kehidupan.

Sayangnya, dibandingkan dengan kisah-kisah heroik Susanoo atau kemuliaan Amaterasu, legenda Tsukuyomi tidak banyak diceritakan dalam naskah-naskah kuno. Namun, keberadaannya tetap terasa dalam budaya Jepang, mulai dari festival Tsukimi, kuil-kuil yang masih berdiri, hingga inspirasi dalam berbagai karya modern.

Memahami perannya sebagai dewa malam, dan menyingkap misteri di balik sosoknya yang sering terlupakan. Apakah ia benar-benar dewa yang kejam seperti yang diceritakan dalam mitos? Ataukah ia hanya korban dari takdir yang telah ditentukan oleh para dewa?

Mari kita temukan jawabannya dalam perjalanan menuju dunia mitologi Jepang yang penuh keindahan dan ketenangan di bawah cahaya bulan.

Ilustrasi Tsukuyomi 

Kelahiran Dan Asal-Usul Nama

Tsukuyomi, Atau dikenal juga dengan nama Tsukuyomi no Mikoto, Dewa bulan dalam kepercayaan Shinto, nama Tsukuyomi diyakini merupakan kombinasi dua kata yaitu, Tsuki yang berarti "Bulan" dan yamu yang berarti  ,"membaca atau menghitung" sehingga namanya diasumsikan sebagai, membaca fase - fase waktu kalender bulan. Sumber lain menginterpretasi namanya dari kombinasi kata Tsukiyoyang "Cahaya Rembulan" dan kata miru "Memandang" dan jika diasumsikan penggabungan dua kata tersebut memiliki makna "Memandang cahaya rembulan" Namun, interpretasi lain yang diambil dari kanji jepang yaitu, Yumi yang berarti "Busur" yang terkorupsi kata penyebutannya menjadi Yomi yang bermakna "Dunia Bawah"


Tsukiyumi no Mikoto, terlahir dari ritual pembersihan diri ( Misogi) Dewa Izanagi, disebuah sungai Ahakihara, di provinsi Tachibana, dari energi negatif dunia bawah (Yomi no Kuni) Dan dari ritual penyucian tersebut terlahir tiga dewa yaitu, Amaterasu, ia terlahir ketika izanagi mencuci mata kirinya, Amaterasu diberikan kekuasaan atas Takamagahara (Dunia para dewa di langit). Ketika izanagi mencuci mata Kananya, Terlahir Tsukuyomi, ia diberi kekuasaan atas bulan dan malam, sedangkan Susanoo lahir ketika izanagi mencuci hidungnya, ia diberikan kekuasaan atas badai dan laut.  Ketiga dewa ini kelak memainkan peran penting dalam mengatur dunia manusia dan dewa.


Sifat Dan Karakteristik

Sebagai dewa bulan, Tsukuyomi diasosiasikan dengan malam, ketenangan dan siklus waktu, yang melambangkan kesunyian dan kegelapan. Sehingga ia digambarkan sebagai sosok yang penuh misteri, sangat kontras dengan Amaterasu yang melambangkan cahaya, kehidupan dan kehangatan. Selain dikenal dengan karakteristiknya yang penuh misteri, Tsukuyomi juga digambarkan sebagai sosok yang tegas dan dingin (cenderung kejam)

Hal itu tergambar dalam salah satu kisah terkenal yaitu, Ketika Tsukuyomi membunuh Dewi makanan (Uke Mochi) Ia marah dan jijik karena Dewi Uke Mochi, menyajikan makanan dengan cara yang menjijikan. Ia menciptakan nasi dengan cara meludahkannya, Ikan dan makanan laut dikeluarkan dari mulutnya, daging dimuntahkan dari perutnya. Tsukuyomi menganggap, Tindakan Uke Mochi tidak sopan dan tidak menghormatinya sebagai tamu.

Setelah kematian Uke Mochi, lalu dari tubuhnya tersebut melahirkan berbagai makanan seperti, Daging sapi dan kuda yang muncul dari kepalanya, Padi yang tumbuh dari perutnya, Serta kacang - kacangan yang muncul dari tubuhnya, Dan menjadi sumber pangan bagi manusia. Mitos ini mencerminkan kepercayaan dalam budaya jepang, bahwa makanan, merupakan pemberian sakral dari para dewa, meskipun asal-usulnya mungkin penuh tragedi.


Lahirnya Konsep Siang Dan Malam

Amaterasu yang mengetahui tindakan Tsukuyomi membunuh Dewi Uke Mochi, membuat ia sangat marah dan kecewa. Amaterasu menganggap Tsukuyomi sebagai dewa yang kejam dan tidak pantas berada di dunia yang sama dengannya. Amaterasu yang tidak ingin melihat Tsukuyomi lagi, Ia kemudian memutuskan untuk berpisah dengan saudaranya tersebut. Sejak peristiwa itu, mereka tidak pernah bertemu lagi, hal ini kemudian menjadi konsep lahirnya siang dan malam dalam mitologi jepang. Amaterasu bersinar di langit saat siang hari dan Tsukuyomi muncul pada malam hari.

Kejadian mitos ini, menjelaskan tentang fenomena alam mengapa siang dan malam, selalu bergantian. Amaterasu yang melambangkan kehidupan, terang dan kehangatan, sementara disisi lain, Tsukuyomi melambangkan ketenangan dan  misteri malam. Konflik antara Amaterasu dan Tsukuyomi, ialah cerminan dari, Hubungan yang kompleks dalam kehidupan para dewa, Sama halnya seperti perseteruan antara dewa-dewa Yunani dan Nordik. Meskipun kisah Tsukuyomi ini tidak memiliki banyak detail, Jika dibandingkan konflik yang terjadi di mitologi lain, Perselisihan ini tetap menjadi, salah satu kejadian penting dalam kepercayaan Shinto.



Kekuatan Dan Senjata

Dalam teks-teks kuno kemampuan Tsukuyomi jarang diceritakan secara rinci, Namun sebagai sosok dewa, Dia dipercaya memiliki kekuatan yang luar biasa, yang berkaitan dengan perannya sebagai dewa bulan dan penguasa malam. Sebagai salah satu dewa utama dalam mitologi jepang, Dia digambarkan memiliki kekuatan fisik yang luar biasa, energi spiritual dan kemampuan ilahi, untuk tidak mengalami penuaan atau kematian (Abadi) . Meskipun tidak secara eksplisit disebutkan dalam mitologi jepang, Namun dalam beberapa interpretasi modern, dalam banyak budaya, Bulan sering dikaitkan dengan pasang-surut air laut, perubahan musim dan waktu. Dia dipercaya mempengaruhi fenomena ini, sehubungan dengan perannya sebagai dewa bulan. Serta kemungkinan bahwa, Tsukuyomi juga memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dunia mimpi atau menciptakan ilusi dimalam hari.

Tidak ada catatan langsung yang menyebut senjata khas Tsukuyomi dalam mitologi asli. Namun, ada beberapa spekulasi berdasarkan budaya dan interpretasi modern, menggambarkannya mengunakan pedang suci (katana atau Tachibana) pedang ini melambangkan keadilan, ketegasan dan keseimbangan. Sebagaimana terlihat dalam tindakannya membunuh Uke Mochi. Beberapa cerita modern juga menghubungkannya dengan kekuatan bayangan dari cahaya bulan, yang bisa digunakan sebagai senjata.

Meskipun Tsukuyomi tidak sepopuler dan jarang diceritakan dibandingkan saudaranya Amaterasu maupun susanoo, Dalam mitologi jepang, Ia tetap memiliki peranan dan kemampuan luar biasa sebagai dewa bulan dan memegang kendali atas malam dan siklus waktu, Serta menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan dalam mitologi.


Pengaruh Tsukuyomi dalam Budaya Jepang dan budaya pop ( pop Culture)

Dalam budaya jepang, Tsukuyomi dianggap sebagai penguasa bulan dan malam, yang memiliki makna mendalam, dalam perhitungan waktu spiritualis. Serta siklus bulan yang memainkan peranan besar dalam kalender tradisional jepang, yang pada awalnya berbasis sistem lunar, sebelum berubah menjadi kalender Gregorian. Dalam filsafat jepang, Keseimbangan antara cahaya (Amaterasu) dan kegelapan (Tsukuyomi) mencerminkan konsep yin-yang dalam budaya Asia Timur. Meskipun tidak banyak kuil yang didedikasikan khusus untuknya, Tsukuyomi tetap dihormati dalam beberapa ritual dan festival yang berkaitan dengan bulan. Seperti, festival Tsukimi (melihat bulan) yang diadakan setiap musim gugur, sebuah perayaan untuk menghormati dan mengagumi keindahan bulan, yang secara tidak langsung juga menghormati Tsukuyomi.

Dalam budaya pop (pop culture), Tsukuyomi banyak menginspirasi banyak puisi, lukisan maupun sastra jepang, banyak puisi Hatiku klasik yang menggambarkan keindahan bulan dan malam, sebagai simbol ketenangan, kesedihan dan renungan. Bukan hanya itu, Tsukuyomi juga banyak muncul dalam berbagai budaya pop lainnya, Meskipun dengan interpretasi bebas, Baik dalam anime, manga maupun game. Misalnya dalam serial Naruto, Tsukuyomi menjadi inspirasi dari nama jurus "Mugen Tsukuyomi" sebuah jurus yang menciptakan ilusi kuat yang diciptakan oleh tokoh bernama Uchiha Madara. Dalam Final Fantasy, karakter dan senjata yang terinspirasi dari Tsukuyomi sering muncul diberbagai seri game ini.

Pengaruh nama dan simbolisme Tsukuyomi, sering digunakan untuk menandakan sesuatu yang misterius, kuat dan elegan.  Namanya sering digunakan juga oleh beberapa Dojo seni bela diri, Restoran dan proyek kreatif lainnya, sebagai bagian dari branding mereka.

Meskipun Tsukuyomi bukan dewa yang paling menonjol dalam mitologi jepang, Ia tetap memiliki peranan penting dalam siklus alam, kepercayaan Shinto dan budaya jepang secara luas. Pengaruhnya masih terasa dalam festival, seni dan berbagai karya populer lainnya. Dan menjadikannya salah satu sosok mitologi yang tetap relevan hingga saat ini.



Kuil-Kuil Pemujaan

Tidak banyak sumber yang menyebut kuil-kuil yang didedikasikan secara khusus untuk Tsukuyomi, Namun, ada beberapa kuil-kuil di jepang yang didedikasikan untuknya seperti, Kuil Tsukuyomi no Miya, kuil ini merupakan bagian dari kompleks kuil agung Ise (Ise Jingu) yang terletak di kota Ise, Prefektur Mie, yang didedikasikan untuk memujanya. Serta kuil Tsukuyomi Jinja, yang berlokasi di pulau Iki, kuil ini juga didedikasikan untuk Tsukuyomi. Pulau Iki sendiri memiliki sejarah panjang dalam penyembahan dewa-dewa Shinto, termasuk Tsukuyomi.

Tidak banyak kuil yang didedikasikan secara khusus untuknya, berbeda dengan Amaterasu, yang menjadi dewa utama dalam kepercayaan Shinto dan Susanoo yang memiliki banyak mitos petualangan. Tsukuyomi memiliki lebih sedikit cerita dalam mitologi jepang. Hal inilah yang mempengaruhi pemujaan terhadap Tsukuyomi tidak sepopuler saudara-saudaranya.


Apa pendapat kamu tentang pengaruh Tsukuyomi terhadap budaya populer saat ini? Bagikan pendapatmu di kolom komentar dibawah ini.




Belum ada Komentar untuk "Mengenal Tsukuyomi: Dewa Misterius Yang Menguasai Malam"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel